Rabu, 09 November 2011

makalah dda


Bab 1
Pendahuluan

1.1 Latar Belakang
Dalam pertanian, tanaman adalah semua subjek usaha tani yang bukan hewan dan dibudidayakan pada suatu ruang atau media yang sesuai untuk usaha itu. Pengertian ini dibedakan dari penggunaan secara awam bahwa tanaman sama dengan tumbuhan. Pada kenyataannya, hampir semua tanaman adalah tumbuhan, tetapi ke dalam pengertian tanaman tercakup pula beberapa fungi, seperti jamur kancing dan jamur merang) dan alga(penghasil agar-agar dan nori) yang sengaja dibudidayakan untuk dimanfaatkan nilai ekonominya. Tanaman "sengaja" ditanam, sedangkan tumbuhan adalah sesuatu yang muncul atau tumbuh dari permukaan bumi.
Dalam pertumbuhan dan perkembangannya,tanaman dipengaruhi oleh berbagai faktor, faktor dalam yaitu faktor hereditas dan faktor hormon sedangkan faktor luar khususnya lingkungan yang mempengaruhinya yaitu cahaya,suhu,kelembaban dan nutrisi. Cahaya merupakan salah satu faktor penting pada pertumbuhan dan perkembangan tanaman yang termasuk faktor lingkungan karena menjadi unsur penting pada proses fotosintesis pada tanaman. Pada proses ini, cahaya berperan dalam pembakaran unsur-unsur hara,proses ini dilakukan pada bagian klorofil daun.

1.2 Rumusan Masalah
a.      Apa pengaruh utama cahaya pada tanaman
b.     Bagaimana cahaya yang baik dan sesuai untuk pertumbuhan dan
perkembangan tanaman secara optimal?


1.3 Tujuan
a.      Mengetahui pengaruh utama cahaya pada tanaman
b.     mengetahui cahaya yang baik dan sesuai untuk pertumbuhan dan perkembangan tanaman secara optimal.






Bab II
Pembahasan

·         Cahaya mutlak dibutuhkan tanaman untuk fotosintesis. Cahaya secara langsung berpengaruh terhadap pertumbuhan setiap tanaman. Pengaruh cahaya secara langsung dapat diamati dengan membandingkan tanaman yang tumbuh dalam keadaan gelap dan terang.
·         Pada keadaan gelap, pertumbuhan tanaman mengalami etiolasi yang ditandai dengan pertumbuhan yang abnormal (lebih panjang), pucat, daun tidak berkembang, dan batang tidak kukuh.
·         Sebaliknya, dalam keadaan terang tumbuhan lebih pendek, batang kukuh, daun berkembang sempurna dan berwarna hijau.
·         Dalam fotosintesis, cahaya berpengaruh langsung terhadap ketersediaan makanan.
·         Tumbuhan yang tidak terkena cahaya tidak dapat membentuk klorofil, sehingga daun menjadi pucat.
Proses pembentukan glukosa dan oksigen pada tanaman dengan bantuan cahaya pada fotosintesis:
6H2O + 6CO2 + cahaya → C6H12O6 (glukosa) + 6O2

               
          Cahaya memiliki tiga karakteristik utama dalam pengaruhnya pada pertumbuhan dan perkembangan tanaman:

          A.Durasi cahaya atau Photoperiod
Mengacu pada jumlah waktu untuk tanaman terkena sinar matahari. Sebagian tipe tanaman dipengaruhi oleh lamanya penyinaran agar berbunga atau menghasilkan hasil yang baik. Berdasarkan lamanya penyinaran untuk pembungaan, tanaman dibagi kedalam:
1. Tanaman berhari pendek (short day plant)
Berbunga jika panjang hari kurang dari periode kritis tertentu, misalnya kastuba (Euphorbia pulcherima), ubi jalar (Ipomoea batatas), nanas (Ananas commosus), dan padi (Oryza sativa). Panjang hari harus kurang dari 11 hingga 15 jam agar pembungaan terjadi.
2. Tanaman hari panjang (long day plant)
Berbunga jika panjang hari lebih dari periode kritis tertentu, misalnya tanaman jarak (Rhicinus communis) dan kentang (Solanum tuberosum). Panjang hari harus lebih dari 12 hingga 14 jam agar pembungaan terjadi.

3. Tanaman hari netral (day-neutral plant).
Berbunga tidak tergantung pada panjang hari, dapat menghasilkan bunga kapan saja dalam setahun, misalnya jagung (Zea mays).

B.Kuantitas cahaya
          Mengacu pada intensitas cahaya yang dapat diterima tanaman itu.Berdasarkan intensitas cahaya yang dapat diterima itu ,tanaman digolongkan menjadi 3 jenis yaitu:
1.Tanaman C3
Merupakan jenis tanaman yang membutuhkan intensitas cahaya sedikit atau tidak dapat menerima cahaya dengan jumlah banyak. Dan untuk menghindari itu, biasanya pada pembudidayaan tanaman ini ,ditambahkan naungan agar intensitas cahaya yang diterimanya berkurang. Contoh tanaman C3 antara lain : kedelai, kacang tanah, kentang, dll
          2.Tanaman C4
Merupakan jenis tanaman yang membutuhkan intensitas cahaya banyak. Jenis tanaman ini tahan pada kondisi yang panas. Contoh tanaman C4 adalah jagung, sorgum dan tebu.
            3.Tanaman CAM
            Merupakan jenis tanaman yang membutuhkan intensitas cahaya banyak juga. Contoh tanaman CAM adalah nanas,kaktus,anggrek dll

            C. Kualitas Cahaya
                                    Mengacu pada warna atau panjang gelombang yang mencapai permukaan tanaman dan bermanfaat untuk tanaman.

          Pertumbuhan vegetatif

          Pada proses pembentukan vegetatif warna cahaya yang berguna ialah warna biru dengan panjang gelombang 430-470 nanometer.

Berbunga

                   Pada proses pembentukan bunga cahaya yang digunakan berwarna merah      dengan panjang gelombang 630-700 nanometer.
         

Cahaya tidak efektif
Cahaya yang tidak efektif pada semua proses pembentukan tanaman adalah cahaya berwarna hijau.
























KOMENTAR
v Dalam pertumbuhan dan perkembangan tanaman, cahaya matahari berperan penting terutama dalam proses fotosintesis.
v Tetapi dalam pengunaannya pada tanaman tergantung dari jenis tanaman tersebut. Misalnya pada tanaman C3 yang membutuhkan intensitas cahaya dalam jumlah sedikit contoh tanaman kentang, sedangkan tanaman C4 membutuhkan intensitas cahaya dalam jumlah banyak contoh tanaman jagung, begitu juga dengan tanaman CAM yang membutuhkan intensitas cahaya yang banyak juga, contohnya tanaman anggrek dan nanas.
v Kualitas cahaya juga di butuhkan oleh tanaman yaitu mengacu pada warna atau panjang gelombang yang mencapai permukaan tanaman.
v Kualitas cahaya juga ada yang tidak efektif untuk pembentukan tanaman yaitu cahaya warna hijau.


















Daftar Isi
Kata pengantar .................................................................................................................. i
Bab 1 ................................................................................................................................. 1
Ø Pendahuluan
        i.            Latar belakang
      ii.            Rumusan Masalah

Senin, 07 November 2011

laporan kompos


LAPORAN PRAKTIKUM
“KOMPOS”



logo untan.jpg
 









DISUSUN OLEH:
ANOTORIUS FEBI PERMANA
NIM : C51111100
KELAS : AGROTEK C
DASAR – DASAR AGRONOMI
FAPERTA
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
BAB 1
PENDAHULUAN
1.  Latar Belakang
Kompos adalah hasil pembusukan dari bahan-bahan organik yang membusuk dan hancur yang menumpuk dan menghasilkan tanah yang baru yang mengandung unsur hara yang tinggi yang baik untuk pertumbuhan tanaman, dimana unsur-unsur tersebut adalah unsur-unsur yang dibutuhkan oleh tanaman.
Kompos berasal dari daun, kotoran / tinja hewan, dan bahan-bahan alam yang lain seperti pembusukan hewan-hewan kecil.
pengomposan adalah proses dimana bahan organik mengalami penguraian secara biologis, khususnya oleh mikroba-mikroba yang memanfaatkan bahan organik sebagai sumber energi. Membuat kompos adalah mengatur dan mengontrol proses alami tersebut agar kompos dapat terbentuk lebih cepat. Proses ini meliputi membuat campuran bahan yang seimbang, pemberian air yang cukup, mengaturan aerasi, dan penambahan aktivator pengomposan.
Kompos sangat berpotensi untuk dikembangkan mengingat semakin tingginya jumlah sampah organik yang dibuang ke tempat pembuangan akhir dan menyebabkan terjadinya polusi bau dan lepasnya gas metana ke udara.
kompos bisa di buat oleh masyarakat awam, yang tidak punya pengetahuan tentang ilmu pertanian tetapi mereka bisa belajar dari pengalaman sendiri dan orang lain untuk membuat kompos, sehingga kompos adalah pupuk tanaman yang sangat mudah di cari, karena terbuat dari bahan-bahan organik dan sampah organik rumah tangga, dan bahan-bahan pembuat kompos sangat mudah di cari, dan mudah cara membuatnya.



2.  Tujuan
kompos digunakan untuk mengembalikan unsur hara yang hilang dari dalam tanah, karena unsur-unsur tersebut diperlukan oleh tanaman untuk pertumbuhan dan perkembangan tanaman itu sendiri, serta kompos merupakan pupuk alami sehingga cocok untuk semua jenis tanaman.










BAB 2
METODE KERJA
1.  ALAT
a.      Pisau / Parang / Cutter
b.      Sekop / Cangkul
c.       Kapak
d.      Plastik  3 x 3 m
e.       Balok Kayu
f.        Termometer
2.  BAHAN
a.      Daun Gamal (haluskan / cincang) ½ karung
b.      Pupuk Kandang 1 karung 25 kg
c.       Jerami Padi (haluskan / cincang) 1 karung
d.      Sekam 1 karung
e.       Dedak 1 karung
f.        Tanah secukupnya
3.  CARA / METODE KERJA
Langkah pertama daun Gamal dan Jerami Padi di cincang sampai halus dengan menggunakan Pisau / Parang dan kapak. Selanjutnya, tuangkan Dedak dan Sekam ke suatu tempat dan diaduk rata manggunakan Sekop, setelah merata campurkan 1 karung Pupuk Kandang, dan aduk merata kembali. Kemudian setelah tercampur rata tambahkan tanah sedikit demi sedikit sampai bahan-bahan tersebut tercampur rata dan campurkan juga daun Gamal dan Jerami Padi yang sudah dicincang ke dalam semua campuran tersebut, aduk hingga merata.
Setelah selesai diaduk, bahan-bahan tersebut di kumpulkan sampai membentuk gundukan dan di periksa keadaan suhunya dengan menggunakan Termometer, kemudian di bungkus / selimuti dengan plastik dan di tindih dengan balok kayu.
Untuk mendapatkan hasil yang baik, tentu saja olahan pupuk tersebut di cek / di periksa setiap hari, dengan cara mengukur suhu pupuk olahan tersebut, kemudian agar tidak terjadi penjamuran pupuk olahan tersebut di aduk / di bolak-balik menggunakan sekop.
Pengukuran suhu dilakukan setiap hari agar kita mendapatkan hasil pupuk yang terbaik, kisaran suhu yang baik pada pupuk kompos tersebut adalah <50°C . Kompos sudah dinyatakan siap pakai apabila suhunya sudah berada pada suhu normal yaitu antara 36°C - 37°C.
191011-0820.jpg191011-0820(002).jpgJika pupuk kompos tersebut suhunya tidaka turun ke suhu normal, maka harus dilakukan penyiraman dengan menggunakan air yang dicampur dengan larutan MOL (Mikro Organisme Lokal) dengan dosis takaran 20 ml MOL ditambah 2 liter air, agar mendapatkan hasil yang baik.
Gamabar saat proses pembuatan Kompos!




BAB 3
ISI
1.   HASIL
Kompos sudah siap pakai mempunyai ciri-ciri yaitu :
·         Berada pada suhu normal (36°C - 37°C)
·         Saat digenggam tidak pecah / bertaburan
·         Teksturnya berwarna hitam
·         Adanya cacing
Setelah pupuk kompos tersebut terdapat ciri-ciri seperti di atas, maka kompos tersebut sudah siap pakai sebagai pupuk tanaman.
Kompos tersebut siap pakai setelah 2 minggu dari proses pembuatan.
2.   PEMBAHASAN
Kompos adalah pupuk alami yang baik untuk pertumbuhan tanaman, karena pupuk kompos memiliki unsur-unsur hara yang sangat baik untuk tanaman, dimana komponen-komponen unsur hara yang terdapat pada kompos tersebut sangat diperlukan oleh tanaman.
Table Pengamatan Kompos
NO
TANGGAL
SUHU
KETERANGAN
1.
2.
3.
4.
5.
25 oktober 2011
26 oktober 2011
27 oktober 2011
31 oktober 2011
2 november 2011
45°C
45°C
40°C
39°C
40°C
Tumbuh jamur sedikit, di bolak-balik.
Suhu tetap, tidak ada jamur, di bolak-balik.
Suhu turun, tidak ada jamur, di bolak-balik.
Suhu turun, tidak ada jamur, di bolak-balik.
Suhu naik, tidak ada jamur, perlu pennyiraman, dan di bolak-balik.

Berdasarkan hasil pengamatan pada tabel di atas, dapat di simpulkan bahwa suhu akan turun jika oksigen tidak hilang, karena itu diperlukan selang untuk menekan oksigen, dan menjaga suhu agar tetap lembab, agar suhu pupuk kompos tersebut normal, dan kompos siap pakai.
Image10.jpgBerikut adalah gambar pengamatan Kompos:
Image11.jpg Image14.jpg
 



BAB 4

BAB 4
PENUTUP
1.  KESIMPULAN
Kompos bertujuan sebagai:
ü  Penghemat biaya untuk para petani
ü  Harga jualnya juga tinggi
ü  Sangat baik untuk tanaman
ü  Bahan pembuatnya mudah didapat
ü  Proses pembuatannya sangat sederhana dan mudah
2.  SARAN
Kompos seharusnya digunakan oleh semua orang yang suka bercocok tanam bukan hanya petani, kompos juga ramah lingkungan, cocok untuk semua jenis tanaman, lebih baik untuk kesuburan tanaman, jadi untuk para pembaca yang gemar bercocok tanam gunakanlah pupuk kompos agar tanaman anda tumbuh dan berkembang dengan baik.






























DAFTAR PUSTAKA
          Anotorius Febi Permana (2011). Laporan Kompos. From http://www.anhoevolution.blogspot.com, 1 november 2011